Sore
itu
aku
baru
saja
usai
dari
kegiatan
berjualan
suwarni*.
Penat,
letih
semakin
menjadi-jadi.
Hari
itu
aku
berjanji
dengan
mamak
untuk
tidak
pulang
terlalu
sore.
Menurut
rencana
aku
akan
menemani
mamak
ke
sebuah
tempat
yang
konon
terlihat
horor
oleh
penderita
sakit
gigi.
Ya
apalagi
kalau
bukan
dokter
gigi.
Mengingat
janji
tersebut,
aku
meminta
izin
untuk
pulang
lebih
awal
pada
tim
suwarni
lainnya.
Segera
aku
bergegas
pulang
ke
rumah
dengan
karisma
ku
sayang.
Walau
karisma
sedang
sakit
karena
spion
sebelah
kanannya
rusak
namun
ia
tetap
karisma
ku
yang
berkarisma.
Tanpa
banyak
keluhan,
ia
rela
aku
bawa
dengan
kecepatan
di
atas
60km/jam.
Aku
sangat
terburu-buru,
khawatir
mamak
sudah
menanti
di
rumah.