Romantic School


Dini hari kemarin, karena insomnia menyerang, aku iseng buka file foto-foto HoR jaman kuliah. Jaman masih lugu, polos, muka masih pake bedak baby. Belum kenal lipstick, bedak kompek, eyeliner, pensil alis apalagi. Masih natural sekali. Kalau saat itu ada yang suka sama kami, pantas untuk dipertahanin karena dia suka bukan dari wajah dempul. Tapi pada kenyataannya saat itupun tak ada yang suka sama kami. Ini harus nangis apa ketawa sih.

Salah satu foto yang menarik perhatian adalah yang ini. Kita berpose di samping Lab dengan masih menggunakan baju Lab. Kalau tidak salah ingat, hari itu hari terakhir pertemuan praktikum di Lab Kimia Dasar, Lab para harimau kami menyebutnya. Mohon maaf untuk kakak dan abang asisten, tapi memang praktikum di Lab Kimia Dasar adalah Lab paling mengerikan di antara praktikum Mata Kuliah (MK) lainnya. Kakak dan abang asisten disini hobinya marah, teriak-teriak, kami takut. Jadi karena hari itu segala kegiatan di Lab Kimia Dasar sudah selesai, kami pun mensyukuri dengan berfoto bersama seperti ini.

Kuliah, menjadi mahasiswa di Mipa Matematika adalah hal yang paling kami syukuri. Banyak hal-hal menarik yang bakal kangen kalau diingat-ingat. Contohnya ya praktikum di Lab Dasar ini. Jadi, kami mahasiswa MIPA apapun jurusannya diwajibkan mengambil MK Dasar, seperti Biologi Dasar, Kimia Dasar, Fisika Dasar dan Matematika Dasar. Disemua MK ini, kecuali Matematika Dasar, selain ada teori di kelas, juga ada praktikum di Laboratorium. Walau sebenarnya praktikum ini hanya sebagai pendamping MK, tapi sejujurnya inilah yang banyak menyita waktu. Mahasiswa digenjot untuk bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Sebelum masuk praktikum, kami harus menguasai materi yang akan di praktikumkan. Di awal pertemuan kami bakal dikasih respon, semacam soal-soal yang berhubungan dengan materi hari tersebut. Setelah itu, kakak dan abang asisten akan memeriksa jawaban para praktikan. Jika ada yang mendapat nilai dibawah 70, maka praktikan tersebut tidak bisa mengikuti praktikum. Mereka yang mendapat nilai dibawah 70 diharuskan keluar Lab dulu, baca materi lagi, lalu masuk lagi untuk diberi respon remedial. Selama praktikum kita harus benar-benar memperhatikan, karena usai praktikum nanti, kita diwajibkan membuat laporan yang mirip kayak mininya skripsi. Ada dasar teori  dan kesimpulannya juga. Kami harus sering-sering mengunjungi perpustakaan untuk mencari literatur materi praktikum yang berkaitan. Setelah laporan praktikum selesai, kita belajar lagi untuk persiapan respon praktikum minggu depannya. Oke, ini baru satu Lab dasar, bayangkan kami mengikuti tiga praktikum setiap minggunya.

Setiap Lab dasar memiliki standar yang berbeda-beda. Di Lab Biologi Dasar, kami harus mempersiapkan preparat, bahan yang akan diteliti. Preparat inipun macam-macam. Bisa toge, bawang, kentang, daun adam hawa, ikan mujair, bekicot hingga cacing. Ya apapun yang sudah ditetapkan di modul untuk keperluan praktikum. Bayangin aja kalau kami lupa menanam kacang hijau supaya bisa jadi toge untuk praktikum minggu depannya. Atau lupa merendam bawang dengan air supaya tumbuh akar-akar yang akan jadi preparat praktikum seminggu lagi. Selesai lah. Ngak ada harapan lagi bisa ikut praktikum kalau tidak bawa preparat yang diminta. Tapi untungnya, kakak dan abang asisten di Lab Biologi Dasar ini baik-baik, buat kami nyaman belajarnya.

Lain Biologi Dasar, lain lagi Fisika Dasar. Walau tidak harus membawa preparat, di Lab ini kita diwajibkan membuat laporan praktikum dengan cara diketik. Ya, diketik pakai mesin ketik. Alasannya logis sih, membudayakan anti copas. Cuma di jaman laptop sudah menjamur, mesin ketik makin kehilangan esistensinya. Untunglah Pak Camat dan Pak Lurah masih menggunakan alat ini. Mereka berbaik hati meminjamkannya.  Di Lab Fisika Dasar ini, jika tidak siap mengerjakan laporan praktikum minggu lalu, maka kita tidak bisa ikut praktikum minggu depannya. Belum lagi salah satu asistennya yang baik banget, bakal ngembaliin laporan praktikum kami jika banyak stip-x-nya. Itu berarti, di minggu depannya kami harus mengumpulkan dua laporan praktikum yang diketik pakai mesin ketik. Baik sekali beliau.

Untuk Lab Kimia dasar tidak terlalu berkesanlah, sama seperti Lab dasar lainnya. Ada respon dan laporan paktikumnya juga. Hanya saja, kami diwajibkan membawa alat-alat seperti tabung reaksi, sarung tangan, kacamata dan lain-lain. Jika kami lupa membawa salah satunya, sudahlah tak ada tiket untuk ikut praktikum. 

Kesibukan dengan praktikum ini benar-benar menyita waktu. Belum lagi teori di kelas yang dosennya bakal tiba-tiba ngasih kuis.  Jadi setiap hari kerjaan kami ngak ada lain selain belajar. Di Mushala bahas midterm, di tempat makan bahas laporan praktikum. Belum lagi tugas pemograman yang masih asing dengan dunia kami. Sibuk sekali, ngak sempat mikir lain selain belajar, tugas dan makan. Makanya saya sempat heran sama yang pacaran pas lagi kuliah itu kok masih sanggup ya mikirnya. Padahal mah saya iri karena ngak punya. Tapi uniknya, kuliah itu pas lagi dijalainin pinginnya cepat-cepat berakhir. Pas udah selesai jadinya kangen.


Begitulah sedikit kisah kami semasa kuliah. Inilah kami, genk HoR yang sedikit famous di MIPA Matematika. Kami yang selalu gila biar ngak stress. Tetap tertawa walaupun harus remedial. Karena kami saling menguatkan. 

Share:

0 komentar