Lovely Cat
Kucing.
Siapa sih yang tidak mengenal hewan ini. Hewan lucu nan imut yang sering
menjadi peliharaan rumah tangga. Beberapa penelitian yang dilakukan,
menunjukkan 90% keluarga yang memelihara kucing
akan terhindar meninggal akibat serangan jantung. Helen Brown dalam
novelnya yang berjudul “Cleo, How a small black cat helped heal a family” juga
menceritakan tentang pengalaman serunya ketika memelihara seekor kucing hitam
di tengah trauma yang diderita keluarganya. Beliau memaparkan tentang keunikan-keunikan
dari struktur tubuh si hewan berbulu indah ini. Menurutnya, membelai kucing
adalah suatu pertualangan, perjalanan penemuan di hutan bulu milik si kucing.
Kucing
adalah predator yang hebat serta lucu. Mereka memiliki sekitar 30 gigi dalam
mulutnya. Mereka sering menangkap mangsanya, lalu mempermainkannya hingga si
mangsa tak sadarkan diri bahkan mati. Setelah puas bermain-main, kucing akan
menelan sebagian kecil dari tubuh mangsanya tersebut. Namun jangan kira kalau
perutnya mampu menerima kiriman dari mulut si kucing. Tunggulah beberapa saat,
maka kita akan mendapati kucing memuntahkannya kembali.
Kucing
rumah biasanya lebih manja. Mereka akan sering meminta majikannya yang sedang
duduk bersila untuk setia memangkunya. Mungkin baginya itu adalah posisi yang
nyaman. Memandangi kucing yang sedang tidur adalah hal yang meyenangkan karena
bisa mengagumi setiap hal yang ada pada tubuhnya.
Bagian
telinganya dingin dan licin, mungkin seperti kulit anjing laut. Bonjolan
hidungnya diakhiri dengan sejumput kulit yang lembab. Terdapat seperti lembah yang menurun dari telinga ke matanya, di
sana bulunya lebih jarang, mirip dengan kebotakannya dulu saat masih berumur 1
minggu. Namun yang aneh, tidak ada bulu mata di tengah melimpahnya bulu yang
mereka miliki. Dua pasang antene, mencuat dari dahinya.
Bulu
di bagian tubuhnya lebih halus dan menggembung daripada bulu kelinci. Di bawah
lengannya, bulunya lebih panjang, seolah-olah tidak pada tempatnya. Di bagian tengah
dadanya, terdapat bulu menonjol yang telihat seperti mohawks mini. Dan di bagian bawah perutnya, bulu semakin kasar dan
panjang, tetapi tetap lembut. Namun di
bagian luar pahanya halus dan licin. Kadang bulunya yang licin itu akan
memantulkan cahaya biru keunguan jika terkena sinar matahari. Namun berbeda
jika bulunya berwarna putih. Telapak kakinya pun halus dan dikititari oleh bulu
pendek yang menyembunyikan cakar mereka yang tajam.
Kumisnya
seperti rumput kering dan dagunya seperti janggut yang samar. Kumis kucing
sangat sensitive dan dapat merasakan perubahan tekanan udara bahkan yang kecil
sekalipun. Kemampuan ini membuat kucing dapat menggunakannya sebagai penuntun alternative
untuk bergerak dalam kegelapan ketika mereka tidak dapat melihat. Pada mata
kucing ada lapisan pemantul cahaya yang disebut tapenum lucidum. Itu yang meyebabkan mata kucing berpendar di malam
hari. Lapisan pemantul tersebut dapat menyerap cahaya 6 kali lebih kuat
daripada mata manusia. Hal ini juga membantu kucing untuk melihat dalam
kegelapan.
Kucing
itu adalah hewan yang bersih. Mungkin banyak yang tidak setuju dengan
pernyataan ini, karena melihat cara mandi kucing yang menggunakan air liur dan
lidah mereka. Berbeda dengan manusia yang menggunakan air dan sabun. Sebenarnya
lidah kucing adalah alat pembersih yang paling canggih. Lidah mereka itu
tertutupi oleh benjolan-benjolan kecil yang runcing. Benjolan tersebut bengkok
mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk seperti ini lah yang berguna
untuk membersihkan kulit dan bulu mereka. Karena permukaannya yang kasar, mampu
membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa dari badannya.
Bagiku
kucing adalah hewan yang unik. Di tengah kenakalan mereka yang kadang membuat
majikannya kewalahan, mereka mampu membuat kita terkagum-kagum dengan
kecerdasannya. Kucing rumah yang manja dan dekat dengan majikannya, bisa
diajarkan bagaimana adab membuang kotoran di WC. Namun ini butuh proses
pembelanjaran yang mungkin terlihat instan. Cukup mengurung mereka di dalam
kamar mandi saat jadwal pembuangan mereka tiba. Jangan perdulikan eongan mereka
yang nyaring bahkan nyaris memekakkan telinga. Lakukan itu selama beberapa
hari. Hal ini akan membuat mereka terbiasa untuk buang kotoran di kamar mandi
dari pada di taman depan rumah. Namun bukan berarti ini akan meringankan beban
majikan, karena kucing tak mampu mengambil gayung atau membuka keran untuk
menyiram kotoran mereka sendiri. Jadi bagi para majikan harus sering-sering
memeriksa kamar mandi setelah jadwal pembuangan kotoran kucing peliharaannya
tiba. Akan tetapi rutinitas menyiram kotoran ini akan lebih baik dari pada
harus setiap hari mencium bau tak sedap ketika keluar rumah akibat
kotoran-kotoran kucing yang bertebaran di tanah taman. Apalagi jika bau ini
bisa tercium oleh para tetangga dan tamu, ini sungguh memalukan.
Bagi aku dan keluarga, kucing termasuk anggota
keluarga yang harus diperhitungkan kesejahteraannya. Sebagai contoh ketika
waktu makan tiba, mereka tak kan mau di duluankan. Jika para majikan memilih
mendahulukan diri sendiri dalam hal makan, kucing tidak segan-segan mengganggu.
Kadang merengek-rengek dengan suaranya yang nyaring. Kadang kala mencakar
dengan lembut, kaki atau tangan kita namun kadang juga bisa lebih kasar dengan
menumpahkan piring yang sedang kita pegang.
Di
rumah kami, santapan kucing harus dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
Beras mereka tak sama dengan beras yang kami makan. Rice cooker untuk menanak nasi kucing peliharaan kami juga berbeda.
Kami sengaja membeli khusus rice cooker
untuk mereka yang hanya berkapasitas 1 liter beras. Begitupun dengan lauk. Lauk
untuk para kucing adalah ikan yang sudah direbus sebelumnya. Menurut salah
seorang dokter hewan yang kami kenal, ikan rebus yang tidak diberi garam sebelumnya,
baik untuk pertumbuhan bulu kucing. Bulunya akan lebih kuat dan lebat serta
lembut.
Selain
unik, kucing juga hewan yang setia. Mereka memiliki nurani untuk setia menemani
di saat-saat menyedihkan sekalipun. Mereka akan duduk manis tanpa bersuara jika
mendapati kita sedang mengalami masa-masa sulit. Sering ketika aku memutuskan
untuk menyendiri di dalam kamar, membiarkan perasaan yang tak karuan
mengeilingi jiwa. Sampai akhirnya aku menangis dalam kesedihan yang kadang tak
mampu kuungkapkan pada teman atau saudara. Ketika mataku telah dibanjiri oleh
airmata, tiba-tiba aku menangkap gerakan kecil dari sudut kamar. Aku sadar,
ternyata aku tak sendirian di sana. Ada seekor kucing yang sedang memandang ke
arahku. Pandangan kami beradu. Aku hanya diam. Tak lama setelah itu ia beranjak
kearah tempat ku duduk. Lalu naik dipangkuan dan menyandarkan kepalanya di
dadaku. Aku tersenyum dan mengelusnya dengan airmata yang masih berlinang. Aku
mengelus dari kepala sampai bagian ekornya, begitu terus berulang-ulang. Kali
ini aku setuju dengan pendapat Helen Brown tentang pesona yang kita dapat saat
menyentuh bulu-bulu kucing. Entah mengapa, disaat itu pula aku merasa seperti
lebih tenang. Dan mungkin kucing ini ingin mengatakan,”Jangan menangis,
tenanglah dan serahkan semua pada Sang Pencipta kita”. Entahlah, mungkin itu hanya imajinasiku saja.
Yang pasti kucing memiliki banyak kebaikan dibalik kekejaman takdir yang
membuatnya menjadi salah satu ancaman penyebab para ibu mandul dengan penyebaran
parasit yang hidup di dalam darah melalui kotoranya yang sering disebut Toxoplasma.
" Tulisan ini adalah tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian"
Tags:
Cerita
0 komentar